Postingan

Konservasi Budaya Melalui Kampung Lali Gadget

Gambar
S ebagai orang tua baru, Ayah dan Bunda Zea concern sekali terhadap perkembangan Zea dan Zefa adiknya. Cakupan pekerjaan Ayah Zea yang mengharuskan memegang gadget hampir setiap saat membuat Bunda Zea menjelaskan berulang kenapa Ayah Zea harus pegang gadget. Untungnya, Zea memahami itu. Di umurnya yang akan memasuki usia lima tahun, sikap kritis Zea mulai terlihat dan cukup “merepotkan”   kami jika ada pertanyaan-pertanyaan ajaib yang muncul. Kadang juga ada pertanyaan yang muncul melihat ucapan Ayah bundanya yang tidak sesuai. Seperti ketika Bunda Zea tidak menghabiskan makanan saat makan bersama, Zea dengan sigap mengkritisi bundanya. Begitu pula saat Ayah Zea sibuk dengan gadgetnya, Zea dengan kritis menanyakan hal itu, “Kenapa Ayah boleh pegang hape, sedangkan aku nggak boleh?” tanyanya. Setelah dijelaskan dengan penjelasan yang detail, Zea memahami itu semua. Alhamdulillah.... Walaupun Ayah Zea pekerjaannya mengharuskan memegang gadget, namun Ayah Zea juga menyadari untuk memb

Membiasakan Anak Untuk Menjaga Lingkungan

Gambar
  Sebagai keluarga yang dilahirkan dari kampung di Lampung Utara, saya dan istri menjadi sadar betul pentingnya menjaga lingkungan. Terlebih, belasan tahun mengajar di Sekolah Alam Bogor membuat saya sadar betul akan pentingnya menjaga lingkungan. Dan ketika memiliki anak, kebiasaan dalam menjaga lingkungan tersebut kami ajarkan sejak dini. Ada kejadian lucu, saat saya, istri dan Zea berada di salah satu taman yang ada di Bogor. Beberapa pengunjung dengan sadar dan tidak tahu malu membuang sampah sembarangan dan itu dilihat langsung anak kami. Zea tersenyum kemudian mencolok saya dan berkata, “ Ayah.... Ada yang buang sampah sembarangan! Itu tidak baik kan, ayah!” ucapnya. Saya balas dengan anggukan lalu tersenyum. Rupanya kebiasaan yang kami contohkan benar-benar membekas untuk Zea di umurnya yang masih tiga tahun kala itu. Ada beberapa hal yang sudah kami lakukan dan biasakan untuk Zea sehingga membuang sampah menjadi kebiasaan yang sudah sejak dini hadir. Buang Sampah Pada T

Frugal Living Ala Keluarga Mafaza

Gambar
  Sejak pembahasan Frugal Living ramai dibicarakan di sosial media seperti Tiktok. Kami dari Keluarga Mafaza pun tertarik untuk mengadopsi gaya hidup ini di keluarga kami. Namun, saat dilihat satu persatu bagaimana gaya hidup ini berjalan, kami menyadari jika selama ini kami sudah menganut gaya hidup frugal living.  Prinsip yang ada, frugal living berasaskan pada cara gaya hidup yang sederhana dan hemat sehingga tujuan dari mandiri secara finansial dapat terwujud. Walaupun kadang masih ada beberapa hal yang menurut kami, beberapa gaya hidup belum frugal living banget seperti masih mengedepankan beberapa hal karena keinginan bukan  karena kebutuhan.  Misalnya kami kerap makan di restoran yang lumayan pricy beberapa kali dalam sebulan sehingga kadang uang untuk makan di restoran lebih besar dari biaya makan selama sebulan.  Saat memasuki pandemi, kami baru sadar ternyata pengeluaran kami selama sebulan untuk makan, listrik, air tidak melebihi sepertiga pendapat kami. Sehingga kami bisa s

Frugal Living

Gambar
  Akhir-akhir ini di sosial media terutama di Tiktok sedang ramai beberapa akun yang menceritakan kehidupan mereka terkait dengan frugal living. Salah satu konten kreator yang kerap membahas dan menjalankan frugal living adalah Chintya Amelia. Lantas apakah frugal living itu? Ditilik dari sisi bahasa, frugal diartikan hemat atau irit, sedangkan living diartikan hidup. Jika digabung frugal living artinya gaya hidup hemat. Dalam banyak literatur yang kami baca, frugal living adalah gaya hidup seseorang atau keluarga dalam mengelola keuangan mereka dengan menerapkan hidup hemat di mana lebih mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan, lebih sadar dalam menggunakan uang untuk tujuan merdeka finansial. Jika melihat akun tiktok @chintyaamelia, dengan gaji saat itu sekitar 3,5 juta, Chintya masih bisa menyisihkan uang sekitar satu juta lebih untuk ditabung. Sekarang dengan gaji dua digit, Chintya hanya mengeluarkan uang sekitar 5jutaan untuk makan termasuk gaji ART. Banyak orang y

Zefa Mafaza Altahfunnisa

Anak kedua.  Tidak pernah terpikirkan di benak kami, akan mendapatkan anak kedua dengan hal yang terduga. Saat itu bulan Ramadhan di pekan awal, bunda Zea sudah merasa tidak enak badan berhari-hari bahkan sebelum bulan Ramadhan tiba.  Hingga akhirnya, saat ayah Zea istirahat setelah berolahraga ringan di pagi hari. Bunda Zea menghampiri sembari menunjukkan testpack bergaris dua. Tahu bunda Zea mengandung, saya terperanjat bahagia. Walaupun kami belum merencanakan anak kedua, namun tahu akan ada anak bayi lagi rasanya bahagia bukan main. 

Keluarga Mafaza

 Keluarga Mafaza on the track.... 

Zea Mafaza

Tepat enam bulan setelah menikah, akhirnya kami diberi amanah berupa kehamilan pertama. Yang ada di benak saya kala adalah deg-degan, bahagia, ada secercah kekhawatiran dll